![]() |
8 years ago by
Ananda Putri Laras |
courtesy of http://www.news.com.au/business/companies/mcdonalds-expected-to-pay-us700000-to-settle-claims-it-fal
McDonalds’s corp adalah resto terbesar di dunia, dengan total 34.480 outlet di 119 negara.
Burger sudah musnah sebelumnya di era kapitalisme, bersamaan dengan makanan fast food lainnya. Sekarang generasi di era global menjadikan kunyahan burger sebagai gaya hidup dalam menu sehari-hari. Bahkan Vietnam segera memproduksi Big Mac versi mereka sendiri.
Biarpun demikian, masih ada beberapa negara yang tetap tidak menginginkan McDonald menyentuh wilayah mereka. Dilansir dari http://www.foxnews.com, berikut ini adalah beberapa daftar negara tersebut;
1. Korea Utara
Meskipun almarhum pemimpin tercinta dan putranya sangat menyukai hal-hal berbau Barat, McDonalds secara efektif tidak dapat membuka lahan bisnis di Korea Utara. Sebelum wafatnya, Kim Jong Il sempat menyicipi burger McDonalds. Peristiwa tersebut menjadi berita utama terkait para pejabat rezim yang menggunakan maskapai negara untuk proses delivery burger McDonalds.
2. Bolivia
McDonalds pernah beroperasi di Bolivia selama 14 tahun, namun sudah ditutup karena pergerakan politik yang tidak menginginkan perusahaan tersebut meraup keuntungan di negara ini. Presiden Bolivia, Evo Morales, mengambil langkah lanjut untuk menangani dampak fast food, “Mereka tidak melayani kesehatan manusia, mereka hanya mementingkan keuntungan perusahaan,” jelasnya.
3. Ghana
McDonalds sudah mempertimbangkan untuk membuka cabang di Ghana pada awal 2011. Tetapi niat tersebut diurungkan karena pada faktanya, negara-negara di Afrika tidak punya cukup pemasukan untuk menjadi pelanggan tetap.
4. Macedonia
Sebanyak 7 outlet resto pernah dibuka di Macedonia selama 16 tahun, namun persesilihan antara kantor pusat McDonalds di Eropa dengan perusahaan Macedonia yang memegang waralaba tampaknya membuat perjanjian mereka bubar. Tidak terdengar kabar bahwa McDonalds bersedia lagi membuka cabang di Macedonia.
5. Bermuda
Di tahun 1999, konstruksi outlet MocDonalds pertama di Bermuda berhenti karena penegakan undang-undang yang tidak menginginkan resto waralaba di negara ini. Dalam perjuangan secara hukum, satu orang pers Bermuda menulis di surat kabar, “McDonalds tidak sesuai dengan harga diri Bermudian bagaimanapun juga”.
6. Zimbabwe
Kita beralih pada sebuah negara yang pernah dipimpin oleh President Robert Mugabe, salah satu pemimpin diktaktor terlama di Afrika. McDonalds berasumsi, “Kami masih mencari perusahaan sesuai yang memiliki integritas tinggi dan pengalaman bisnis yang memadai”. Baguslah, karena negara ini pun masih menikmati pemulihan ekonomi dari perdagangan-perdagangan ilegal yang terjadi.
7. Islandia
McDonalds ditutup setelah kolapsnya Icelandic Krona pada 2009. Mahalnya import bahan makanan asing yang dijadikan syarat oleh McDonalds, membuat Jon Gardar Ogmundsson, salah satu pemilik dari 3 resto di Islandia dikecam untuk menutup outletnya rapat-rapat.
Advertisement | Advertise With Us Now
![]() |
Cafe Gratify American, Bakery/Cake Shop |
![]() |
Tomer1 Balinese |
![]() |
Tomer American |
![]() |
RM Ayam Bawel Indonesian, Seafood |
![]() |
Warung Nasi Pojok Jaya Indonesian |
|
|
![]() |
|
|